Imam Terluka saat Musala Disambar Petir di Malang, Saksi: Seperti Suara Bom
Kejadiannya sekitar pukul 15.10 WIB.
Seorang saksi mata, Misti (58), menceritakan apa yang dilihatnya.
Saat itu, dirinya sedang wudu di kamar mandi rumah.
"Saat itu, kondisi di wilayah ini sedang hujan gerimis.
Tiba-tiba, ada suara ledakan cukup keras seperti suara bom.
Bersamaan dengan suara itu, lampu kamar mandi rumah langsung pecah," ujarnya kepada TribunJatim.com (grup SURYAMALANG.COM), Senin (10/1/2022).
Setelah itu, dirinya pun keluar rumah untuk mencari asal suara ledakan itu.
Ternyata, ia melihat atap Musala Nur Alim telah mengeluarkan percikan api
"Jadi di atap musala, muncul percikan api.
Tak lama kemudian, percikan api itu padam langsung keluar asap," tambahnya.
Seusai melihat hal tersebut, dirinya pun sadar bahwa atap musala itu baru saja disambar petir.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
"Saat itu, di dalam musala berisi tiga orang, namun semuanya selamat.
Hanya satu orang yang mengalami luka ringan di bagian kepala, yaitu imam musala yang bernama Gatot.
Kemungkinan, lukanya tersebut karena terkena pecahan genteng atap musala," ungkapnya.
Sementara itu, imam Musala Nur Alim Gatot Iswanto (55) mengaku, saat itu dirinya baru saja menunaikan azan salat ashar.
"Seusai azan, saya salat sunnah pertama.
Baru mau salat sunnah kedua, langsung ada suara letupan yang keras.
Setelah itu, saya pun merasa seperti blank sama sekali," terangnya.
Seusai musala tersebut disambar petir, dirinya merasa mengalami luka di bagian kepala.
"Saat bagian kepala dipegang, ternyata berdarah dan mengalami luka ringan.
Cuma saya enggak tahu, luka itu berasal dari mana, apakah dari pecahan kaca ataupun pecahan genteng," jujurnya.
Gatot menambahkan akibat kejadian tersebut, musala yang berada di tengah pemukiman padat penduduk itu mengalami kerusakan di bagian atap dan lampu gantung.
Tidak hanya itu, speaker dan amplifier musala juga mengalami kerusakan.
"Bagian musala yang mengalami kerusakan adalah bagian atap dan lampu gantung.
Termasuk, seluruh instalasi listrik yang ada di musala hingga menyambar amplifier.
Akibat kejadian itu, pihak musala mengalami kerugian materi sekitar Rp 50 juta," jelasnya.
Sementara itu dari pantauan TribunJatim.com di lokasi, para warga telah bergotong royong membersihkan reruntuhan atap musala sekaligus memperbaikinya.
Saat ini, musala tersebut masih ditutup sementara waktu karena kondisinya yang masih berbahaya.
Selain itu dari informasi yang dihimpun TribunJatim.com, sambaran petir juga membuat 10 televisi milik warga sekitar musala mengalami kerusakan. (*)